Gunadarma

Uug

Senin, 11 Januari 2016

Aplikasi Rain Water Harvesting

Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air menyatakan bahwa "kelompok pengguna air dalam jumlah besar wajib memanfaatkan air hujan dan air dari daur ulang limbah paling lambat 5 tahun sejak Permen ini diundangkan."

Indonesia memiliki curah hujan tinggi yaitu rata-rata 2000-3000 mm/tahun atau 150-300 mm/bulan.
Di Indonesia, sumber air bersih masih bertumpu pada air tanah (ground water). Jumlah air tanah semakin lama semakin sedikit dan sulit untuk didapat akibat semakin sedikitnya daerah resapan sedangkan penggunaan air tanah cukup tinggi terutama di Pulau Jawa sehingga air tanah semakin lama semakin menipis persediaannya serta menyebabkan penurunan level permukaan tanah.Berkurangnya daerah resapan air mengakibatkan terjadinya banjir pada musim hujan dan pada musim kemarau terjadi kekeringan. Akibatnya banyak potensi pemanfaatan air tidak terkelola dengan baik.

Rain Water Harvesting sudah banyak dilakukan di negara-negara sebelah gan, waktu pertama kali ane denger itu di Jepang, Amerika kemudian India, Sri Lanka, Uganda bahkan upaya memanen hujan (rain water harvesting) di dunia internasional saat ini telah menjadi bagian penting dalam agenda global environmental water resources management dalam rangka lack of water atau penanggulangan ketimpangan air pada musim hujan dan kering, kekurangan pasokan air bersih penduduk dunia, serta penanggulangan banjir dan kekeringan.

Sebenarnya masyarakat pedesaan di Indonesia sampai saat ini masih mempunyai metode memanen hujan dengan menahan limpasan di areal pekarangan untuk meresapkan air ke dalam tanah dengan tanggul dari susunan batu bata dan tanaman mengelilingi pekarangan mereka sehingga sumur mereka tidak pernah kering.

Tong Paralel
Image result for aplikasi rain water harvestingImage result for aplikasi rain water harvesting

Aplikasi Residensial
Image result for aplikasi rain water harvesting 



Manfaat Rain Water Harvesting

1. Air bersih(clean water)
Air hujan juga sangat cocok untuk digunakan sebagai alternatif sumber air minum sebab dibandingkan air sungai (kualitas dan kuantitas terbatas) maupun air tanah (kuantitas terbatas), air hujan kuantitasnya melimpah dan kualitasnya lebih baik daripada air sungai. Dibutuhkan sedikit pengolahan untuk dapat menggunakannya sebagai air minum.


2. Air untuk keperluan rumah tangga (domestic water)
Air hujan yang ditampung dalam tangki penampungan dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari, misal: menyiram tanaman,mencuci, dsb


3. Peternakan/Pertanian (livestock)
Air hujan juga dapat digunakan di bidang peternakan untuk air minum ternak dan pertanian sebagai irigasi.


4. Gedung komersial (commercial building)
Air hujan dapat digunakan untuk keperluan toilet dsb


5. Industri (industry)
AIr hujan dapat digunakan untuk proses industri juga ga, apalagi klo airnya sudah diolah

Rain Water Harvesting



Ada tiga bagian dasar yang harus ada dalam sistem pemanenan air hujan yaitu: 
1) catchment, yaitu penangkap air hujan berupa permukaan atap; 
2) delivery system, yaitu sistem penyaluran air hujan dari atap ke tempat penampungan melalui talang; dan 
3) storage reservoir, yaitu tempat penyimpan air hujan berupa tong, bak atau kolam. Selain ketiga komponen dasar tersebut, dapat dilengkapi dengan komponen pendukung seperti pompa air untuk

memompa air dari bak atau kolam penampung

Pemanfaatan Matahari Part 2

Image result for lampu botol tenaga matahari
4. Cahaya ruangan dengan matahari
Stop menyalakan lampu pada siang hari. Buka gorden jendela lebar-lebar, atau dengan menggunakan lampu buatan dari bantuan botol bekas Cahaya kita berlimpah. Untuk apa memboroskan cahaya buatan dari lampu??

Image result for Olahraga pagi
5. Sehat dengan matahari
bisa hidup sehat dengan matahari, lho. Setiap pagi berjalan kaki ke sekolah, kampus, atau kantor, tentu akan mengehemat energi sekaligus menyehatkan karena terkena sinar matahari pagi.
Selain itu, cahaya matahari bisa digunakan untuk membunuh mikroba yang terdapat di karpet, bantal, guling, dan kasur. Jemur barang-barang anda secara berkala untuk membersihkan dari kuman.

Image result for sodis
5. Pemanfaatan SODIS (Solar Disinfection)
KIta dapat mesterilkan air dengan cara ini air siap minum dan bebas bakteri e.coli 

Pemanfaatan Matahari Part 1

Indonesia terletak di negara tropis. Sinar mataharinya berlimpah. Setujukah anda bahwa matahari bisa dimanfaatkan untuk go green. Begini caranya :

Image result for jemur pakaian
1. Tidak usah memakai pengering mesin cuci
Sinar matahari Indonesia berlimpah. Beberapa jam dijemur saja cukup untuk mengeringkan baju yang diperas dengan tangan. So, kenapa harus pakai pengering? Bukankah itu boros listrik? Gunakan pengering mesin cuci hanya saat terdesak.

Image result for pertanian
2. Menanam tanaman dengan sinar matahari
Tahukah anda, kita harusnya bersyukur memiliki sinar matahari sepanjang tahun, sehingga bisa bercocok tanam sepanjang tahun. Namun sayangnya, Indonesia justru jadi pengimpor pangan dari negara-negara non tropis yang cuma memiliki matahari setengah tahun, pada musin semi dan panas.

Image result for tangki stainless steel
3. Stop merebus air untuk mandi
Kenapa harus merebus air untuk mandi di malam hari? Indonesia bukan negara bermusim dingin. Bahkan Indonesia termasuk negara paling panas di dunia, bahkan pada saat hujan sekalipun. Memanfaatkan bisa dengan menggunakan tangki stainless yang terekspos langsung ke matahari

Berkebun Di Rumah Dengan Lahan Sempit 2

Pot Bunga Hemat Air 


Pot bunga hemat air. Foto: greeners.co/Rifky Fadzri

Bahan-bahan:
• Botol bekas air mineral ukuran sedang (dalam artikel ini, Greeners menggunakan botol bekas air mineral berukuran 500ml)
• Kain katun bekas
• Cutter
• Gunting
• Lakban
• Kompos
• Tanaman berukuran kecil

Cara Membuat:
1. Potong botol bekas air mineral menjadi dua bagian menggunakan cutter. Separuh bagian atas botol menjadi pot tanaman dan separuh bagian bawah botol untuk wadah air.


2. Plester sisi bekas potongan dengan lakban agar tidak melukai tangan.

3. Gunting kain bekas dengan ukuran 7 cm x 15 cm. Ambil potongan kain, masukan sebagian ke bagian botol yang akan menjadi pot.

4. Isi bagian botol yang menjadi wadah air dengan air bersih hingga seperempat bagian. Sisihkan. Taruh bagian botol yang sudah dipasangi kain secara terbalik di atas bagian botol yang menjadi wadah air.

5. Tuang kompos sebanyak seperempat bagian ke dalam pot. Masukan tanaman, kemudian tambahkan kompos hingga seluruh akar tanaman tertutup kompos dan tanaman dapat tersangga dengan baik di dalam pot.

6. Pot bunga hemat air siap untuk menghiasi meja Sobat Kaskuser.

Tips:
Sesekali tempatkan tanaman di luar ruangan untuk mendapatkan sinar matahari langsung.

Penulis: Renty Hutahaean

Berkebun Di Rumah Dengan Lahan Sempit 1

Salah satu masalah di permukiman perkotaan yang padat adalah sempitnya ruang di dalam rumah untuk melakukan hal yang bukan kebutuhan primer. Harga rumah yang luas terlampau mahal untuk dibeli. Hasilnya, rumah hanya sebagai tempat beristirahat sepulang bekerja saja.

Oleh karena itu munculah beberapa ide untuk menciptakan kebun di dalam rumah. Salah satunya bernama Droponic.Droponic merupakan sebuah kebun pintar, kombinasi antara teknologi terkini dengan desain yang cantik. Dengan inovasi ini, memanfaatkan ruang dapur sebagai lahan kebun kebun tidaklah mustahil. Melalui Droponic, dapur dapat berfungsi sebagai tempat tumbuh tanaman.
Droponic tidak menggunakan tanah seperti berkebun pada umumnya. Jadi dapur kita masih bisa terlihat bersih dan tidak repot dalam perawatannya. Sistem perkebunan mungil ini dikerjakan melalui bantuan aplikasi di telepon pintar.


Droponic memungkinkan berkebun di dalam rumah. Foto: inhabitat.com

Pot tanaman dipasangkan dengan aplikasi intuitif yang dapat digunakan di telepon pintar sehingga penggunanya dapat melacak pertumbuhan tanaman mereka. Aplikasi ini bahkan bisa memberikan pengingat kepada kita untuk mengairi tanaman atau memberikan pupuk. Selain itu, kita dapat mempelajari nutrisi dalam tanaman dan melakukan pengujian kecil tentang bagaimana kebutuhan optimal untuk tanaman agar tumbuh dan berkembang.
Kebun pintar ini sangat ringan dan bisa dipindah-pindahkan. Kita dapat memanen sayuran segar dari Droponic di dapur sendiri langsung ke meja makan kita.

Penulis: NW/G15

Sabtu, 09 Januari 2016

PENGEMBANGAN SDM DALAM MENGHADAPI asean economic community
 MAKALAH INI DIAJUKAN UNTUK TUGAS ILMU SOSIAL DASAR



Disusun oleh :
PANDEGA PRATAMA PUTRA (15315299)
Kelas : 1TA03
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
S1 Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
2015-2016

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Emilianshah Banowo


Jl. Margonda Raya 100, Depok, Jawa Barat.



KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia yang tiada henti-hentinya sehingga penyusun masih diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial Dasar dengan tema IPTEK dan Kemiskinan yang berjudul “Pengembangan SDM dalam Menghadapi Asean Economic Community sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta kerabat dan sahabatnya.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

            Dalam makalah ini, penulis ingin memaparkan bagaimana Dampak pembangunan perumahan terhadapap masyarakat sekitarMakalah ini mungkin masih banyak kekuarangan baik dalam segi tulisan maupun materi, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
 Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik atas keterbatasan makalah ini. Semoga tulisan dari makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.
Akhir kata terima kasih penulis mengucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa dukungan baik secara moril maupun material demi tersusunnya makalah yang bertemakan Pembangunan dan Budaya di Indonesia ini.



Depok, Januari 2016


Penyusun

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………. ii

BAB I      : PENDAHULUAN……………………………………………………… 1

1.1  Latar Belakang………………………………………………………………….. 1
1.2  Rumusan Masalah…………………………………………………………...…. 2
1.3  Tujuan Penulisan………………………………………………………….…… 2

BAB II    : LANDASAN TEORI…..……………………………………………… 3

2.1 Posisi Indonesia……………………………………………………………… 3
2.2 Peluang …………………………………………………….…………………... 4
2.3 Tantangan……………………………………………………………………….. 6
2.4 Strategi Menghadapi Asean Economic Community 2016 .…………………….. 8

BAB III   : PENUTUP………………………………………………………………. 10

3.1 Kritik…………………………………………………………………………….. 10
3.2 Saran……………………………………………………………………………. 10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….. 11







BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Implemetasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan diberlakukan pada tahun 2016.  MEA terwujud dari keinginan negara-negara ASEAN untuk mewujudkan ASEAN menjadi kawasan perekonomian yang solid dan diperhitungkan dalam percaturan perekonomian Internasional. Para Pemimpin ASEAN telah sepakat untuk mewujudkan MEA pada tahun 2016 dengan 4 pilar, yaitu (1) Pasar tunggal dan basis produksi, (2) Kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, (3) kawasan dengan pembangunan ekonomi yang setara, dan (4) Kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global.  Dengan adanya MEA,  tujuan yang ingin dicapai adalah adanya aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih (skilled labour), serta aliran investasi yang lebih bebas. Dalam penerapannya MEA akan menerapkan 12 sektor prioritas, yaitu perikanan, e-travel, e-ASEAN, automotif, logistik, industri berbasis kayu, industri berbasis karet, furnitur, makanan dan minuman, tekstil, serta kesehatan.
Bagi Indonesia, pembentukan MEA 2016 akan memberikan beberapa tantangan yang tidak hanya bersifat internal di dalam negeri tetapi terlebih lagi persaingan dengan sesama negara ASEAN dan negara lain di luar ASEAN seperti China dan India. Persaingan yang ketat ini akan berdampak pada harga yang kompetitif pula, bukan hanya komoditi/produk/jasa unggulan industry besar (UB), tetapi juga sektor UMKM karena kesamaan karakteristik produk.  Menyadari peran UMKM sebagai kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar dan cukup dominan dalam perekonomian, maka pencapaian kesuksesan MEA 2016 mendatang juga akan dipengaruhi oleh kesiapan UMKM.
Di Indonesia, UMKM hingga saat ini masih menghadapi berbagai permasalahan baik yang bersifat klasik atau intermediate atau advanced. Permasalahan tersebut bisa berbeda di satu daerah dengan daerah lain atau antar sektor atau perusahaan pada sektor yang sama. Namun ada sejumlah permasalahan yang umum dihadapi oleh semua UMKM. Walaupun perkembangan UMKM yang meningkat dari segi kuantitas tersebut belum diimbangi oleh meratanya peningkatan kualitas UMKM. Permasalahan klasik yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal yang dihadapi UMKM yaitu: rendahnya kualitas SDM UMKM dalam manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran, lemahnya kewirausahaan dari para pelaku UMKM, dan terbatasnya akses UMKM terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya. Sedangkan masalah eksternal yang dihadapi oleh UMKM diantaranya adalah besarnya biaya transaksi akibat iklim usaha yang kurang mendukung dan kelangkaan bahan baku. Juga yang menyangkut perolehan legalitas formal yang hingga saat ini masih merupakan persoalan mendasar bagi UMKM di Indonesia
Dalam hal ini Indonesia memerlukan Strategi-Strategi untuk menghadapi MEA 2016 agar dapat bersaing dengan Negara-negara ASEAN lainnya.

1.2               Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan karya tulis ini adalah :
1.      Bagaimana Peluang Indonesia dalam menuju AEC ?
2.      Apa saja tantangan Indonesia dalam menuju AEC ?
3.      Apa saja strategi-strategi yang harus dilakukan Indonesia?

                                                                          
1.3               Tujuan Penulisan
  Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah :
1.      Megetahui Peluang Indonesia dalam menuju AEC ?
2.      Mengetahui tantangan Indonesia dalam menuju AEC ?
3.      Mengetahui strategi-strategi yang harus dilakukan Indonesia?









BAB II
LANDASAN TEORI

2.1    Posisi Indonesia
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di dunia kira-kira terdapat 242 juta jiwa lebih penduduk di Indonesia, dengan jumlah penduduk yang sangat besar, Indonesia memliki potensi SDM yang sangat besar dari segi kuantitas. Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 242,3 juta jiwa atau setara dengan dua perlima penduduk total ASEAN pada tahun 2011, membuat posisi Indonesia mau tidak mau harus menjadi perhatian bagi Negara-negara ASEAN.
Gambar 1 Jumlah penduduk ASEAN (dalam ribu orang)
Description: iho
Sumber : Supriadi, Agust dan Girsang, Erna S.U. 2011. Ekonomi ASEAN Layak Naik Kelas. Koran Bisnis Indonesia 5 Juli 2011
Peluang Indonesia untuk dapat bersaing dalam MEA 2016 sebenarnya cukup besar, saat ini Indonesia merupakan peringkat 16 di dunia untuk besarnya skala ekonomi. Besarnya skala ekonomi juga didukung oleh proporsi penduduk usia produktif dan pertumbuhan kelas menengah yang besar. Prospek ekonomi Indonesia yang positif juga didukung oleh perbaikan peringkat investasi Indonesia oleh lembaga pemeringkat dunia serta masuknya Indonesia sebagai peringkat empat prospective destinations berdasarkan UNCTAD World Investment report. Maih kuatnya fundamental perekonomian Indonesia dapat dilihat ketika banyak negara yang “tumbang” diterpa pelemahan perekonomian global, perekonomian Indonesia masih dapat terjaga untuk tumbuh positif.
2.2    Peluang
Banyak pihak yang menyatakan bahwa Indonesia belum siap untuk menghadapi ASEAN Economic Community 2016 nanti, namun jika kita bisa lebih jeli melihat peluang-peluang yang ada dengan diberlakukannya ASEAN Economic Community 2016 nanti, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara yang perekonomian meningkat tajam. Peluang-peluang tersebut di antaranya :
1.  Manfaat Integrasi Ekonomi.
Indonesia memiliki kesempatan yang besar untuk dapat membuka dan membentuk pasar yang lebih luas lagi. Hal ini akan mendorong peningkatan efisiensi dan daya saing, serta pembukaan peluang penyerapan tenaga kerja di kawasan ASEAN. Integrasi ekonomi dalam mewujudkan AEC 2016 akan membentuk pasar yang lebih besar, dorongan peningkatan efisiensi dan daya saing, serta penyerapan tenaga kerja di kawasan ASEAN. Indonesia berpeluang untuk mengirimkan tenaga kerjanya dengan mempersiapkan peningkatan kualitas dan keterampilan (Hard skill dan soft skill)..

2.  Pasar Potensial Dunia.
Penduduk Indonesia menyumbang angka 40 % penduduk ASEAN tentu saja merupakan potensi yang sangat besar bagi Indonesia dalam menjadi negara ekonomi yang produktif dan dinamis yang dapat memimpin pasar ASEAN di masa depan. Sebagai analogi, bayangkan ketika 40 % penduduk ASEAN, yaitu penduduk Indonesia menjadi konsumen dari produk-produk negara tetangga (dengan tidak adanya tariff impor yang masuk ke kantong negara). Itu adalah kondisi yang pertama, dan sekarang bayangkan jika 10 %-40 % penduduk ASEAN, khususnya penduduk Indonesia, menjadi produsen atau mendirikan UMKM dan melakukan ekspor ke 9 negara ASEAN lain (dengan adanya pajak penghasilan, sewa, dan lain-lain yang masuk ke kantong negara) kira-kira pendapatan nasional Indonesia lebih banyak yang mana? Kasus 1 atau kasus 2? Dari analogi yang penulis berikan, bila kita memilih kasus 1, maka kita perlu mempertimbangkan lagi untuk menggunakan uang yang ada secara lebih bijak, karena bisa saja kita akan mengalami inflasi besar-besaran dalam waktu dekat. Akan tetapi, jika kita memilih kasus 2, maka sudah sepatutnya kita menjadi pemuda calon pemimpin negara ini karena mampu memiliki visi untuk menggerakkan perekonomian dan meningkatkan pendapatan nasional Indonesia. Lantas apa yang dapat teman-teman lakukan jika memang saat ini belum mampu menjadi pengusaha? Jawabannya adalah kesediaan untuk memulai dari diri sendiri : (a) Persiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang ada, (b) Kurangi konsumerisme barang-barang impor. (c) Bangga terhadap produk dalam negeri, kalau memang memiliki uang untuk dibelanjakan, belilah produk-produk Indonesia, sehingga uang kita bisa masuk ke kantong negara, dan (d) Perluaslah komunikasi dan networking.

3.  Negara Tujuan Investor
Sebagai Negara dengan jumlah penduduk terbesar (40 %) di antara Negara anggota ASEAN, Indonesia diharapkan akan mampu menarik investor ke dalam negeri dan mendapat peluang ekonomi yang lebih besar dari Negara anggota ASEAN lainnya. Dengan kerja sama regional untuk meningkatkna infrastruktur (pipa gas, tekonologi informasi) membuka peluang bagi perbaikan iklim investasi Indonesia melalui pemanfaatan program kerjasama regional, terutama dalam melancarkan program perbaikan infrastruktur domestik.

4.  Negara Pengekspor
Negara-negara di kawasan ASEAN juga dikenal sebagai negara-negara pengeskpor baik produk berbasis sumber daya alam maupun berbagai produk elektronik. Dengan meningkatnya harga komoditas internasional, sebagian besar Negara ASEAN mencatat surplus pada neraca transaksi berjalan. Prospek perekonomian yang cukup baik juga menyebabkan ASEAN menjadi tempat tujuan investasi (penanaman modal). Indonesia sudah mencatat sepuluh komoditi unggulan ekspornya baik ke dunia maupun ke intra-ASEAN selama 5 tahun terakhir (2004 -2008) dan sepuluh komoditi ekspor yang potensial untuk semakin ditingkatkan. Komoditi ekspor ke dunia adalah minyak kelapa sawit, tekstil dan produk tekstil, elektronik, produk hasil hutan, karet dan produk karet, otomotif, alas kaki, kakao, udang dan kopi. Sedangkan komoditi ekspor ke intra-ASEAN adalah minyak petroleum mentah, timah, refinne copper, batubara, karet, biji kakao dan emas. Disamping itu, Indonesia mempunyai komoditi lainnya yang punya peluang untuk ditingkatkan nilai ekspornya ke dunia adalah peralatan. kantor, rempah-rempah, perhiasan, kerajinan, ikan dan produk perikanan, minyak atsiri, makanan olahan, tanaman obat, peralatan medis serta kulit dan produk kulit. Namun begitu, Indonesia harus teliti dalam mengidentifikasi tujuan pasar yang sesuai dengan segmen pasar dan spesifikasi dan kualitas produk yang dihasilkan.

5.  Sektor Jasa yang terbuka
Di bidang jasa, Indonesia yang mempunyai penduduk yang sangat besar dapat menyediakan tenaga kerja yang cukup dan pasar yang besar, sehingga menjadi pusat industri. Selain itu, Indonesia dapat menjadikan ASEAN sebagai tujuan pekerjaan guna mengisi investasi yang akan dilakukan dalam rangka AEC 2016.

6.  Daya Saing
Liberalisasi perdagangan barang ASEAN akan menjamin kelancaran arus barang untuk pasokan bahan baku maupun bahan jadi di kawasan ASEAN karena hambatan tarif dan non tarif yang berarti sudah tidak ada lagi. Indonesia sebagai salah satu Negara besar yang juga memiliki tingkat integrasi tinggi di sektor elektronik dan kunggulan komparatif pada sektor berbasis sumber daya alam, berpeluang besar untuk mengembangkan industri di sektor-sektor tersebut didalam negeri.

7.  Aliran Modal
AEC 2016 membuka peluang bagi Indonesia untuk dapat memanfaatkan aliran modal masuk ke kawasan yang kemudian ditempatkan di aset berdenominasi rupiah. Aliran modal tersebut tidak saja portofolio regional tetapi juga dalam bentuk aliran modal langsung (PMA). Sedangkan dari sisi peningatan kapasitas dan kualitas lembaga, peraturan terkait, maupun sumber daya manusia, berbagai harmonisasi, standarisasi yang telah disetujui. Artinya akan terjadi proses perbaikan kapasitas di berbagai institusi, sektor maupun peraturan terkait.

2.3    Tantangan
Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam menuju ASEAN Economic Community (AEC) 2016, tidak hanya dari dalam negeri saja tetapi yang lebih besar adalah persaingan dengan sesama negara ASEAN dan negara di luar ASEAN seperti India, Korea dan Cina. Tantangan yang akan dihadapi oleh Indonesia diantaranya adalah :
1.  Laju inflasi
Laju inflasi Indonesia masih tinggi bila dibandingkan dengan negara anggota ASEAN lainnya. Tingkat kemakmuran Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain dan juga stabilitas makro menjadi kendala peningkatan daya saing Indonesia.

2.  Laju Peningkatan Ekspor dan Impor
Kinerja ekspor selama periode 2004-2008, Indonesia berada diurutan ke-4 setelah Singapura, Malaysia dan Thailand. Sedangkan untuk impor, Indonesia sebagai importer tertinggi ke-3 setelah Singapura dan Malaysia, dan ini merupakan tantangan yang serius karena telah mengakibatkan neraca perdagangan Indonesia yang defisit terhadap beberapa Negara ASEAN.

3.  Kesamaan Produk
Dalam hal kesamaan produk, yang perlu dilakukan oleh Indonesia adalah dengan meningkatkan nilai tambah bagi produk ekspornya sehingga mempunyai karakteristik tersendiri dengan produk dari Negara ASEAN lainnya.

4.  Daya saing SDM
Hard skill dan soft skill tenaga kerja Indonesia harus ditingkatkan minimal memenuhi ketentuan standar yang telah disepakati. Untuk itu, Indonesia harus dapat meningkatkan kualitas tenaga kerjanya sehingga bisa digunakan baik di dalam negeri maupun intra- ASEAN, untuk membendung tenaga kerja terampil dari luar sehingga Indonesia tidak menjadi budak di negeri sendiri.

5.  Dampak Negatif Arus Modal yang lebih bebas.
Dampak negatif dari arus modal yang lebih bebas dapat mengakibatkan terjadinya konsentrasi aliran modal ke Negara tertentu yang dianggap memberikan potensi keuntungan lebih menarik. Hal ini dapat menimbulkan risiko tersendiri bagi stabilitas makroekonomi Indonesia.

6.  Kepentingan Nasional
Harus disadari bahwa kepentingan nasional merupakan yang utama dibandingkan dengan kepentingan kawasan dalam rangka integrasi ekonomi, hal ini berdampak pada sulitnya mencapai dan melaksanakan komitmen liberalisasi AEC Blueprint, sehingga perwujudan integrasi ekonomi kawasan akan dicapai dalam waktu yang lebih lama.

7.  Kedaulatan Negara
Kewenangan suatu negara untuk menggunakan kebijakan fiskal, keuangan dan moneter untuk mendorong kinerja ekonomi dalam negeri akan dibatasi dengan adanya integrasi ekonomi ASEAN. Ini merupakan pengorbanan yang besar bagi bangsa Indonesia khususnya, karena bagaimana mungkin tidak menggunakan kebijakan fiskal padahal Indonesia menargetkan pendapatan terbesar bangsa Indonesia yaitu dari sektor perpajakan. Inilah yang harus disiasati oleh pemerintah Indonesia dalam menyongsong ASEAN Economic Community 2016.

2.4    Strategi Menghadapi Asean Economic Community 2016
Dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2016 nanti, pemerintah Indonesia melakukan langkah strategis yang dapat dilakukan, di antaranya :
1. Sosialisasi Besar-Besaran
Upaya sosialisasi hajat besar AEC ini menurut saya belum merata. Hanya terbatas kalangan tertentu. Bisa dibilang, kalangan menengah ke atas. Sedangkan, masyarakat awam ke bawah tidak begitu mengenalnya. Jangankan bersiap, mengenal pun tidak. Karenanya pemerintah segera menyosialisasikan AEC."Atmosfir ASEAN dan AEC Indonesia

2. Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
UMKM merupakan sektor ekonomi nasional yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi kerakyatan. Pemberdayaan ini dapat menciptakan iklim usaha dan mengurangi ekonomi biaya tinggi. Pemberdayaan UMKM sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing ekonomi. Persaingan dalam hal kualitas maupun kuantitas yang bukan hanya untuk pasar lokal dan nasional, tetapi juga ekspor. Semakin banyak UMKM yang bisa mengekspor, akan semakin besar pula daya saing ekonomi Indonesia. Pelatihan penggunaan website dalam rangka memperluas segmentasi konsumen juga sangat diperlukan di era digital saat ini. Hal ini yang terkadang masih jarang dilakukan oleh UMKM.

3. Penyediaan Modal
Pemodalan ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas produksi suatu usaha. Oleh karenanya, dibutuhkan lembaga pemodalan yang mudah diakses oleh pelaku usaha dari berbagai skala. Terutama pelaku UMKM yang seringkali kesulitan dalam penambahan modal



4. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM merupakan hal yang paling krusial dalam menghadapi AEC. SDM yang berkualitas akan mampu bersaing dan kuat menghadapi tantangan. Cekatan serta inovatif dalam mengambil ide, langkah, dan tindakan. Peningkatan kualitas SDM misalnya dengan pelatihan bahasa. Bahasa sangat penting dalam peranan persaingan global. Terutama bahasa inggris. Selain itu, pengembangan skill dapat dilakukan dengan pelatihan, workshop, pertemuan rutin antar pelaku ekonomi, juga pembangunan networking. Semua hal ini dilakukan agar pelaku ekonomi selalu mengikuti perkembangan terbaru perekonomian. Tidak menjadi katak dalam tempurung zona nyamannya. Optimisme Indonesia bisa harus dimiliki para SDM yang berkualitas!

5. Perbaikan Infrastruktur
Infrastruktur berupa sarana dan prasarana seperti logistik, listrik, telekomunikasi, revitalisasi transportasi, jalan raya, rel kereta api, pelabuhan, bandara, dan lain-lain. Kita mengetahui bahwa kesemua faktor ini sangat mempengaruhi proses produksi dan distribusi. Oleh karenanya, perbaikan infrastruktur ini harus disegerakan. Tersendatnya logistik dapat meningkatkan inflasi. Karena daya saing juga sangat ditentukan cepat lambatnya keluar masuk barang.

6. Reformasi Kelembagaan & Pemerintah
Kelembagaan dan pemerintah yang taat hukum & tidak memihak sangat diharapkan. Sikap kelembagaan & pemerintah yang kooperatif terhadap pelaku usaha merupakan salah satu hal yang harus diperbaiki. Tidak mempersulit urusan administrasi dan birokrasi yang berkepanjangan. Penguatan lembaga hukum harus ditingkatkan, terutama dalam hal independensi dan akuntabilitas kelembagaan hukum. Sehingga tercipta iklim kelembagaan hukum yang profesionalisme dan transparan. Upaya peningkatan kesejahteraan kelembagaan & pemerintah juga terus dilaksanakan guna mencegah tindakan yang mengarah dan berpotensi koruptif atau pungli.

7. Reformasi Iklim Investasi
Indonesia harus melakukan pembenahan iklim investasi melalui perbaikan infrastruktur ekonomi, menciptakan stabilitas makro-ekonomi, serta adanya kepastian hukum dan kebijakan, dan memangkas ekonomi biaya tinggi.

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
AEC adalah bentuk integrasi ekonomi regional yang direncanakan untuk dicapai pada tahun 2016. Tujuan utama dari AEC 2016 adalah menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi dimana terjadi arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang lebih bebas.
Strategi dan persiapan yang selama ini telah dilakukan oleh para stake holder yang ada di Indonesia dalam rangka menghadapi sistem liberalisasi yang diterapkan oleh ASEAN, terutama dalam kerangka integrasi ekonomi memang dirasakan masih kurang optimal. Namun hal tersebut memang dilandaskan isu-isu dalam negeri yang membutuhkan penanganan yang lebih intensif. Disamping itu seiring perkembangan waktu, Indonesia dengan potensi sumber daya yang melimpah telah membawa pergerakannya ke arah yang lebih maju lagi, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya pengakuan internasional terhadap eksitensi Indonesia di jalur positif.

3.2  Saran
Dalam tulisan ini, penulis ingin memberikan saran kepada pemerintah Indonesia sebagai bukti bahwa penulis peduli terhadap bangsa Indonesia dalam menyongsong ASEAN Economic Community 2016. Saran yang diberikan penulis, di antaranya :
1.      Pihak pemerintah, pemerintah selaku regulator dapat menciptakan kebijakan yang bijak dan tepat terutama kebijakan fiskal yang meringankan pengusaha dalam negeri serta sanksi yang tegas bila terjadi pelanggaran terutam yang dilakukan oleh negara lain, jika kebijakan yang diambil baik, insyaAllah meskipun AEC 2016 sarat akan liberalisasi bisa membawa pada arah kebaikan.
2.      Pihak swasta, salah satu variabel pemacu perekonomian, agar dapat mematuhi dengan sangat segala kebijakan pemerintah dan terima apa pun sanksinya bila melanggar. Kebijakan dan sanksi merupakan intervensi pemerintah agar berjalan dengan baik sehingga rakyat menjadi lebih sejahtera.
3.      Pihak rakyat, jadikan AEC 2016 ini untuk melakukan pembenahan peningkatan kualitas Human Development Index(HDI) dan menjadi rakyat yang memiliki pengetahuan dan berdaya saing tinggi sehingga dapat diterima baik dalam negeri maupun luar negeri dan tidak menjadi pembantu di negeri sendiri.


DAFTAR PUSTAKA

Das Basu, Sanchita; Achieving The ASEAN Economic Community 2016
Triansyah Djani D. 2007. ASEAN Selayang Pandang, Jakarta: Dir. Jen. Kerjasama
ASEAN Departemen Luar Negeri Republik Indonesia