Perancangan
Beton SCC dengan Campuran Fly Ash Sebagai Bahan Substitusi Semen
1.1 Latar Belakang
Beton dalam konstruksi teknik didefinisikan (dibataskan) sebagai
batu buatan yang dicetak pada suatu wadah atau cetakan dalam keadaan cair atau
kental, yang kemudian mampu untuk mengeras secara baik. Beton terdiri dari
agregat halus, agregat kasar dan suatu bahan pengikat. Bahan pengikat yang
lazim dipakai umumnya adalah bahan pengikat yang bersifat hidrolik dalam arti
akan mengikat dan mengeras secara baik kalau dicampur dengan air. (Soetjipto,
Ismoyo; 1978; Konstruksi Beton 1).
Beton merupakan salah satu material kontruksi yang paling umum
digunakan hingga saat ini. Kelebihan beton dibandingkan material lainnya adalah
material beton masih lebih jauh lebih murah dari material lainnya. Selain dari faktor
ekonomis, beton juga mempunyai kelebihan lainnya seperti mudah dibentuk sesuai
dengan bentuk yang diinginkan. Beton memiliki kelemahan dalam proses
pekerjaannya seperti pada proses pemadatan beton, dalam proses pemadatan beton diperlukan
bantuan getaran dan tumbukan, hal ini dapat menyulitkan ketika pengerjaan pada
daerah - daerah atau tempat yang sempit yang tidak bisa dijangkau oleh alat pemadat
beton, akibatnya terjadi penurunan kualitas beton. Seiring perkembangan zaman
maka diciptakanlah beton dengan tingkat fluiditas yang tinggi sehingga tidak
perlu lagi bantuan pemadatan yaitu Self Compacting Concrete (S.C.C).
Beton memadat mandiri (self compacting concrete, S.C.C)
adalah beton yang mampu mengalir
sendiri yang dapat dicetak pada bekisting dengan tingkat penggunaan alat
pemadat yang sangat sedikit atau bahkan tidak dipadatkan sama sekali. Beton
ini, memanfaatkan pengaturan ukuran agregat, porsi agregat dan van admixture
superplastiziser untuk mencapai kekentalan khusus yang memungkinkannya
mengalir sendiri tanpa bantuan alat pemadat. Sekali dituang ke dalam cetakan,
beton ini akan mengalir sendiri mengisi semua ruang mengikuti prinsip
grafitasi, termasuk pada pengecoran beton dengan tulangan pembesian yang Sangat
rapat. Beton ini akan mengalir ke semua celah di tempat pengecoran dengan
memanfaatkan berat sendiri campuran beton. (Ladwing, II – M.,Woise,F.,Hemrich,
W . and Ehrlich, N . 2001).
Salah satu bahan utama dalam pembuatan beton Self Compacting
Concrete (S.C.C) adalah semen Seperti yang kita ketahui bahwa pembuatan
semen dapat menyebabkan efek yang buruk bagi lingkungan, karena produksi semen
dapat menimbulkan gas karbondioksida yang berbahaya bagi lingkungan. Untuk itu,
penggantian semen dengan material baru merupakan hal yang harus segera
dilakukan. Penggunaan abu terbang (Fly
Ash) sebagai bahan substitusi semen dalam pembuatan beton Self
Compacting Concrete (S.C.C) merupakan suatu hal yang cukup potensial untuk
dikembangkan lebih lanjut, selain dapat menghemat biaya dan lebih ramah
lingkungan, Fly Ash juga dapat
meningkatkan kekuatan beton.
Beton
Self Compacting Concrete (S.C.C) yang dibuat dengan penambahan Fly Ash diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan persoalan
pengecoran komponen gedung dengan bentuk geometri yang rumit serta dapat
menekan biaya, mutu dan waktu pengerjaan kontruksi yang cukup lama, karena dengan
tidak lagi dibutuhkannya pemadatan, maka dapat mengurangi tenaga kerja dan
peralatan yang dibutuhkan.