Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap Masyarakat
Sekitar
MAKALAH
INI DIAJUKAN UNTUK TUGAS ILMU SOSIAL DASAR

Disusun
oleh :
PANDEGA
PRATAMA PUTRA
(15315299)
Kelas
: 1TA03
Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan
S1
Teknik Sipil
Universitas
Gunadarma
2015-2016
Mata
Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen
: Emilianshah Banowo
Jl.
Margonda Raya 100, Depok, Jawa Barat.
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia yang tiada
henti-hentinya sehingga penyusun masih diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan
makalah Ilmu Sosial Dasar dengan tema Pembangunan dan Budaya di Indonesia yang
berjudul “Dampak Pembangunan Perumahan
Terhadap Masyarakat Sekitar” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
kerabat dan sahabatnya.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dalam makalah ini, penulis ingin memaparkan bagaimana Dampak pembangunan perumahan terhadapap masyarakat sekitarMakalah ini mungkin masih banyak kekuarangan baik dalam segi tulisan maupun materi, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Dalam makalah ini, penulis ingin memaparkan bagaimana Dampak pembangunan perumahan terhadapap masyarakat sekitarMakalah ini mungkin masih banyak kekuarangan baik dalam segi tulisan maupun materi, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Untuk itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik atas keterbatasan makalah ini. Semoga tulisan
dari makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.
Akhir kata terima kasih penulis mengucapkan kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan berupa dukungan baik secara moril maupun material demi
tersusunnya makalah yang bertemakan Pembangunan dan Budaya di Indonesia ini.
Depok,
Oktober 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
...............................................................................................................
i
Daftar Isi ........................................................................................................................
ii
BAB
I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Masalah
.................................................................................
1
1.2
Rumusan dan
Pembatasan
Masalah................................................................. 2
1.3
Tujuan Penulisan..............................................................................................
2
1.4
Manfaat Penulisan............................................................................................
2
1.5
Metode
Penulisan.............................................................................................
3
1.6
Sistematika
Penulisan.......................................................................................
3
BAB
II
Pembahasan
2.1
Landasan Teoritis Pengertian Pembangunan Perumahan..............................
5
2.2
Dampak Positif Pembangunan Perumahan Terhadap
Lingkungan Sekitar.. 7
2.3 Dampak Negatif Pembangunan Perumahan
Terhadap Lingkungan Sekitar. 7
2.4
Dampak Pembangunan
Perumahan Terhadap Lingkungan Sosial................ 8
BAB
III
Penutup
3.1
Kesimpulan .............................................................................................................
9
3.2
Saran
..................................................................................................................... 10
Daftar
Pustaka
.............................................................................................................
11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
’ Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan perumahan dan pemukiman
adalah agar seluruh rakyat Indonesia dapat menghuni rumah yang layak dalam
lingkungan yang sehat dan teratur’.
Rumah Untuk Seluruh Rakyat, 1991
Perumahan dan permukiman memiliki fungsi
dan peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal inipun tidak
terlepas pada masyarakat Indonesia khususnya. Bagi masyarakat Indonesia, rumah
merupakan cerminan dari pribadi manusianya, baik itu secara perorangan maupun
dalam suatu kesatuan dan kebersamaan dengan lingkungan alamnya.
Permasalahan perumahan dan permukiman
merupakan sebuah isu utama yang selalu mendapat perhatian lebih dari
pemerintah. Hal ini selalu menjadi isu utama yang selalu menjadi primadona
sejak dari jaman dahulunya hingga sekarang ini. Permasalahan perumahan dan permukiman
merupakan sebuah permasalahan yang berlanjut dan bahkan akan terus meningkat,
seirama dengan pertumbuhan penduduk, dinamika kependudukan dan
tuntutan-tuntutan sosial ekonomi yang semakin berkembang.
Indonesia adalah negara yang sedang
berkembang, salah satu ciri dari negara yang sedang berkembang itu adalah
tingginya angka pertambahan penduduk. Konsekuensi logis dari pertambahan
penduduk ini adalah semakin tingginya juga kebutuhan akan perumahan untuk
penduduk tersebut.
Sangat ironis sekali pada saat sebuah
kota dituntut untuk selalu berkembang dengan keterbatasan wilayah yang
tersedia, disisi lain kota juga merupakan muara dari urbanisasi yang saban hari
selalu datang dalam jumlah yang besar untuk menggantungkan cita-cita mereka.
Meningkatnya penduduk merupakan isyarat
yang sama akan pemenuhan akan sarana hunian mereka. Maraknya perkampungan dan
rumah-rumah kumuh diperkotaan merupakan jawaban yang paling nyata yang dapat
kita lihat sehubungan dengan permasalahan kota-kota kita dewasa ini.
Fenomena Pembangunan Perumahan yang kian pesat
Perkembangan komplek
perumahan kian pesat, hampir di seluruh sudut kota Jabodetabek komplek
perumahan mulai bermunculan. Kebutuhan masyarakat terhadap tempat tinggal yang
nyaman, tanpa mau repot memikirkan proses pembangunannya dimanfaatkan
pengembang sebagai ceruk usaha yang potensial. Berbagai jenis kluster perumahan
pun berdiri, baik di kota maupun kawasan pinggiran. Komplek Perumahan adalah
suatu bangunan perumahan yang dikelilingi oleh tembok di mana manusia tinggal
didalamnya dan melangsungkan kehidupannya. Di samping itu, rumah juga merupakan
tempat di mana berlangsung proses sosialisasi pada saat seorang individu
diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu
masyarakat, juga tempat individu untuk memenuhi kebutuhankebutuhan hidupnya.
Maka tidak mengherankan apabila masalah perumahan menjadi masalah yang sangat
penting bagi setiap individu. Komplek perumahan yang umumnya dihuni masyarakat
dari beragam latar belakang memaksa penghuninya untuk tetap menjaga jarak.
Pemukiman berpagar dan kota di dalam
kota (yang diurus oleh developer) dapat memisahkan penduduk setempat dengan
para pendatang. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan kesenjangan dan kerawanan sosial. Memang mengejutkan bahwa
masyarakat kota (yang bukan miskin) menyenangi kalau pemukimannya berpagar dan di tembok yang
keamanannya dijaga oleh satpam. Namun disisi lain pembangunan perumahan dapat
memberikan dampak positif seperti terserapnya tenaga kerja dari masyarakat
sekitar untuk memenuhi kebutuhan SDM warga perumahan yang membutuhkan tenaga
kerja seperti satpam ,kuli bangunan ,assisten rumah tangga ,supir ,dsb
1.2 Rumusan
dan Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar
belakang yang telah dipaparkan diatas, terdapat beberapa permasalahan yang akan
menjadi kajian dalam penulisan makalah ini. Adapun yang menjadi pokok
permasalahan dalam tulisan ini adalah “Bagaimana Dampak Dari Pembangunan
Perumahan Bagi Mayarakat Sekitar”. Untuk memudahkan dan mengarahkan dalam
pembahasan, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan dalam beberapa
bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud
dengan pembangunan perumahan?
2. Bagaimana dampak dari
pembangunan perumahan terhadap kehidupan
sosial masyarakat?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan
masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan makalah ini memiliki tujuan umum
dan tujuan khusus. Adapun yang menjadi tujuan umumnya yaitu bermaksud untuk
memperoleh informasi mengenai Dampak dari pembangunan perumahan bagi lingkungan
alam dan
sosial. Sedangkan tujuan khusus dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui arti
dari pembangunan perumahan.
2. Untuk mengetahui dampak dari
pembangunan perumahan masyarakat sekitar perumahan
1.4 Manfaat Penulisan
Dengan adanya
penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis
maupun yang membacanya. Bagi penulis sendiri sebagai sarana untuk memperluas
ilmu, wawasan serta pengalaman dalam melakukan suatu penulisan. Selain itu juga
dapat digunakan sebagai landasan awal untuk penulisan selanjutnya. Bagi pembaca
dapat memberikan informasi mengenai Dampak dari pembangunan perumahan bagi
lingkungan sosial . Bagi Jurusan Teknik Sipil, dapat menjadi acuan untuk
memikirkan dampak sosial masyarakat sekitar dalam membangun perumahan.
1.5 Metode
Penulisan
Adapun metode pengumpulan data yang
dipergunakan dalam penulisan ini adalah dengan studi kepustakaan, sebagai
langkah awal penulis mengumpulkan sumber-sumber yang sesuai dengan fokus kajian
penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber atau literatur. Baik dari buku,
internet, dan berbagai sumber lainnya yang relevan dengan topik kajian yang
dibahas, sehingga diharapkan bisa memperkaya isi dari karya ilmiah ini.Setelah
itu penulis menganalisis setiap sumber yang diperoleh dengan membandingkan
antara sumber yang satu dengan sumber yang lain, sehingga diperoleh data-data
yang penulis anggap otentik, kemudian data-data tersebut penulis paparkan dalam
bentuk karangan deskriptif-naratif berupa penulisan makalah ini.
1.6 Sistematika
Penulisan
Bab I Pendahuluan, pada bab
ini penulis berusaha untuk memaparkan dan menjelaskan mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah yang terbagi menjadi beberapa permasalahan dan
pembatasan masalah guna memfokuskan kajian penulisan sesuai dengan permasalahan
utama, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode dan tekhnik penelitian serta
sistematika penulisan.
Bab II Pembahasan/Isi,
yaitu membahas mengenai bab hasil penulisan tentang “Dampak Pembangunan
Perumahan Terhadap Masyarakat Sekitar”.
Bab III Penutup,
berisi mengenai kesimpulan daripembahasan pada bab isi dan hasil analisis yang
penulis lakukan merupakan kesimpulan secara menyeluruh yang menggambarkan
mengenai Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap Masyarakat Sekitar, sesuai
dengan rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penulisan makalah ini.
BAB II
DAMPAK PEMBANGUNAN
PERUMAHAN
TERHADAP LINGKUNGAN
SOSIAL MASYARAKAT
“Sasaran
yang ingin dicapai dalam pembangunan perumahan dan pemukiman adalah agar
seluruh rakyat Indonesia dapat menghuni rumah yang layak dalam lingkungan yang
sehat dan teratur”. (Siswono, 1991) Perumahan dan permukiman
memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal
inipun tidak terlepas pada masyarakat Indonesia khususnya. Bagi masyarakat
Indonesia, rumah merupakan cerminan dari pribadi manusianya, baik itu secara
perorangan maupun dalam suatu kesatuan dan kebersamaan dengan lingkungan
alamnya.
Permasalahan perumahan
dan permukiman merupakan sebuah isu utama yang selalu mendapat perhatian lebih
dari pemerintah. Hal ini selalu menjadi isu utama yang selalu menjadi primadona
sejak dari jaman dahulunya hingga sekarang ini. Permasalahan perumahan dan
permukiman merupakan sebuah permasalahan yang berlanjut dan bahkan akan terus
meningkat, seirama dengan pertumbuhan penduduk, dinamika kependudukan dan
tuntutan-tuntutan sosial ekonomi yang semakin berkembang. Indonesia adalah
negara yang sedang berkembang, salah satu ciri dari negara yang sedang
berkembang itu adalah tingginya angka pertambahan penduduk. Konsekuensi logis
dari pertambahan penduduk ini adalah semakin tingginya juga kebutuhan akan
perumahan untuk penduduk tersebut. Meningkatnya penduduk merupakan isyarat
yang sama akan pemenuhan akan sarana hunian mereka.
Dalam
pembangunan nasional yang kita laksanakan sejak Pelita I, kita menghadapi
berbagai permasalahan. Salah satu faktor dinamis terpenting yang menjadi
permasalahan pembangunan nasional kita adalah kependudukan. Penduduk
Indonesia yang selalu berkembang, merupakan faktor utama yang menyebabkan
permasalahan perumahan dan permukiman ini selalu menjadi sorotan utama pihak
pemerintah. Pesatnya angka pertambahan penduduk yang tidak sebanding dengan
penyediaan sarana perumahan menyebabkan permasalahan ini semakin pelik dan
serius. Permasalahan kependudukan dewasa ini tidak hanya menjadi isu pada
kota-kota dipulau jawa, tetapi kota-kota dipulau lainpun sudah mulai
memperlihatkan gejala yang hampir serupa. Meningkatnya arus urbanisasi serta
semakin lebarnya jurang pemisah antara kota dan desa merupakan salah satu
pemicu permasalahan kependudukan ini
Pada waktu penduduk
belum begitu banyak, masalah perumahan bukanlah menjadi masalah yang
merisaukan. Manusia masih dapat membangun rumahnya dengan leluasa karena tanah
masih banyak. Akan tetapi pada masa sekarang, dimana terjadi perpindahan
penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) secara besar-besaran
mengakibatkan perumahan menjadi masalah yang cukup serius. Hal ini disebabkan
karena tanah yang tersedia untuk pemukiman semakin lama menjadi semakin sempit,
kurang tersedianya tanah yang siap dibangun dan terus meningkatnya harga tanah
serta kesulitan-kesulitan dalam proses pembebasan tanah untuk perumahan,
kebijaksanaan mengenai tata guna tanah di daerah perkotaan (Urban and
policy) yang masih belum didukung oleh peraturan perundang-undangan
yang memadai. Sehingga sekarang banyak lahan desa yang dijadikan sebagai
perumahan karena minimnya lahan kosong tersebut di daerah perkotaan. Hal inipun
membawa dampak tersendiri, baik terhadap lingkungan alam maupun lingkungan
sosialnya termasuk pengaruh kehadiran pembangunan perumahan ini terhadap pola
pemikiran masyarakat di sekitarnya.
Perumahan dan
prasarana lingkungan merupakan kebutuhan dasar setiap keluarga dalam masyarakat
Indonesia, yang dicita-citakan dan merupakan faktor yang sangat penting dalam
peningkatan stabilitas sosial, dinamika dan produktivitas masyarakat. Disamping
itu, pembangunannya sendiri dapat memberikan sumbangan bagi pertumbuhan ekonomi
dan perluasan lapangan kerja. Dalam struktur kelembagaan Pemerintahan Pusat dan
Daerah, tugas dan wewenang yang menyangkut berbagai aspek permasalahan pokok
yang menyangkut pembangunan perumahan, baik teknis, manajemen maupun sosial
budaya terdapat pada berbagai Departement/Direktorat Jenderal/Instansi,
sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan suatu sistem kordinasi yang efektif.
Dengan berdirinya perumahan-perumahan
tersebut tentu akan membawa dampak dan perubahan bagi lingkungan sekitarnya,
berikut akan dijelaskan mengenai dampak pembangunan perumahan baik terhadap
lingkungan alam maupun lingkungan sosial, dan perubahan sosial yang terjadi
pada masyarakat sekitarnya serta kaitannya dengan teori pembangunan
perumahan tersebut.
2.1. Landasan Teoritis Pengertian Pembangunan
Perumahan
Salah satu kebutuhan
dasar hidup manusia adalah perumahan. Pembangunan perumahan berperan sangat
strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa, dan perlu dibina
serta dikembangkan demi keberlangsungan dan peningkatan kehidupan dan
penghidupan masyarakat. Perumahan tidak hanya dapat dilihat sebagai sarana
kebutuhan hidup tetapi lebih dari itu, yaitu merupakan proses bermukim manusia
dalam menciptakan tatanan hidup untuk masyarakat dan dirinya dalam menempatkan
jati dirinya.
Siagian (1994)
memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai Suatu usaha atau rangkaian
usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh
suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan
bangsa (nation building). Sedangkan Ginanjar Kartasasmita (1994)
memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai suatu proses
perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara
terencana. Sedangkan pengertian perumahan menurut Suparno Sastra M. dan Endi
Marlina (2006:29),perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana lingkungan.
Berdasarkan pertunjuk
perencanaan kawasan perumahan kota (Departemen Pekerjaan Umum, 1987:4)
lingkungan perumahan adalah sekelompok rumah-rumah dengan prasarana dan
fasilitas lingkungannya. Dengan demikian deinisi perumahan atau tempat tinggal
bukan semata-mata hanya masalah arti atau penampilan fisik, tetapi berkaitan
dengan kegunaannya yang bersifat non material antara lain yang pokok adalah
kemudahan baik sosial maupun ekonomi, jaminan keamanan terhadap pemilik rumah
atau lingkungannya.
Perumahan (Housing)
adalah tempat (Ruang) dengan fungsi dominan untuk tempat tinggal. Untuk
pengertian secara lebih lanjut, Perumahan dapat diartikan dari beberapa elemen
dari perumahan, yaitu :
a. Shelter ; Perlindungan
terhadap gangguan eksternal (alam, binatang), dsb.
b. House ; Struktur
bangunan untuk bertempat tinggal.
c. Housing ; Perumahan, hal
hal yang terkait dengan aktivitas bertempat tinggal (membangun, menghuni).
d. Human Settlement ; Kumpulan
(agregat) rumah dan kegiatan perumahan (permukiman).
e. Habitat ; lingkungan
kehidupan (tidak sebatas manusia).
Menurut Doxiadis,
Permukiman (Human Settlement) akan berjalan dengan baik jika terkait
dengan beberapa hal yaitu : Alam (Nature), manusia (Man),
kehidupan sosial (Society), ruang (Shell), dan hubungan (Network).
Rumah adalah keperluan yang perlu ada bertujuan untuk dijadikan sebagai tempat
berlindung dan merupakan keperluan peringkat ke dua yang mesti dicapai untuk
tujuan keselamatan sebelum keperluan-keperluan dalam peringkat yang lebih
tinggi dipenuhi, rumah sebagai keperluan diri dan keluarga.
Perumahan bukan hanya
merupakan tempat lindung bagi masyarakat, tetapi perumahan merupakan salah satu
faktor penentu perkembangan masyarakat yang menempatinya. Perumahan
sebagai pemenuhan fungsi badan sosial sering kali terbentur dengan masalah
pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, perlengkapan fasilitas kesehatan,
perbedaan kebudayaaan antar masyarakatnya, serta penyediaan tempat rekreasi
bagi para penghuninya yang ada akhirnya akan menjadi salah satu faktor
penghambat terwujudnya kesejahteraan bagi masyarakat perumahan yang disebutkan
dalam undang-undang. Permasalahan lain yang dapat dilihat secara langsung
dalam dinamika kehidupan masyarakat perumahan adalah penyediaan rumah dan
sarana dan prasarana perumahan itu sendiri. Adapun sistem pembangunan perumahan
dan pemukiman di desa atau diperbatasan antara desa dan kota dan di daerah
perkotaan jelas nampak perbedaan.
Kebutuhan perumahan
bagi penduduk perkotaan di Indonesia saat ini pada umumnya dilaksanakan secara
informal yang mencapai 85% dari total pembangunan rumah, sisanya sebesar 15%
dilaksanakan secara formal oleh pemerintah melalui Perum Perumnas, swasta
terutma melalui Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) dan koperasi.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pelaku pembangunan perumahan terdiri dari swasta
yang diwakili oleh para pengembang anggota REI, pemerintah diwakili oleh
Perumnas dan masyarakat yang diwakili oleh koperasi.
Mengacu pada pendapat
bahwa perumahan sesungguhnya berkaitan erat dengan industrialisasi, aktivitas
ekonomi, dan pembangunan, di perumahan terjadi perkembangan aktivitas
ekonomi yang selanjutnya akan berdampak terhadap pembangunan perumahan itu
sendiri. Pertumbuhan ekonomi yang signifikan dari tahun ke tahun khususnya
dalam bidang perdagangan, berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan
masyarakat perumahan. Kemajuan kesejahteraan kemudahaan alat transportasi dan
kemajuan sarana pendidikan serta interaksi yang terjadi antar masyarakat, baik
sesama masyarakat perumahan maupun masyarakat sekitar perumahan memberikan dampak
terhadap kehidupan masyarakat perumahan dan masyarakat sekitar yang akhirnya
akan menimbulkan suatu perubahan sosial dan ekonomi.
2.2 Dampak Positif
Pembangunan Perumahan Terhadap Lingkungan Sekitar
Dampak positif
pembangunan perumahan dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang semakin lengkap jika
dibandingkan dengan sebelumnya, seperti misalnya adanya supermarket, rumah
sakit dan sekolah-sekolah. Dampak lain yang ditimbulkan adalah dengan adanya
pembangunan perumahan sangat berdampak pada pemikiran masyarakat setempat
dimana sebelumnya pola pemikiran masyarakat
masih bersifat primitif namun setelah
adanya pembangunan perumahan tersebut maka pemikiran masyarakat juga ikut
berubah menjadi lebih modern, hal ini di karenakan banyaknya pendatang yang
tinggal di perumahan tersebut terdiri dari berbagai golongan dan juga etnis
yang berbeda beda.
Lalu
dampak positif lainnya yaitu contohnya
perumahan yang berada di Serpong, Tangerang, dengan adanya pembangunan
perumahan disini, ikut berkontribusi dalam memajukan masyarakat di sekiar
perumahannya, salah satu aspeknya adalah mengenai lapangan kerja, setelah
adanya pembangunan perumahan ini banyak tenaga kerja yang terserap akbat dampak
pembangunan perumahan. Jumlah angkatan kerja menjadi meningkat dibandingkan dengan sebelum
adanya pembangunan perumahan di wilayah tersebut. Merujuk pada pernyataan
diatas, jika kita hubungkan dengan pembangunan perumahan maka disini arus globalisasi dan
modernisasi mulai masuk seiring dengan mulai berbaur nya masyarakat yang
bekerja dalam perumahan tersebut. Dengan masuknya penghuni perumahan yang
datang dari berbagai daerah membawa budaya dan latar belakangnya, melalui
interaksi yang terjadi diantara mereka, maka nilai-nilai dan sifat-sifat
masyarakat kota ikut membaur dengan masyarakat setempat.
2.3. Dampak Negatif
Pembangunan Perumahan Terhadap Lingkungan Sekitar
Manusia
dan alam lingkungannya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya
saling berinteraksi, dimana interaksi akan berpengaruh pada tingkah laku
manusia. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik, yaitu alam sekitar baik
yang alamiah maupun yang dibuat oleh manusia, dan lingkungan sosial budaya.
Melalui interaksinya dengan ketiga lingkungannya ini barulah seorang manusia
dapat disebut sebagai manusia yang lengkap.
Dengan adanya
pembangunan perumahan tidak saja membawa dampak positif bagi kemajuan suatu
daerah tetapi juga membawa dampak negatif yang secara tidak langsung dirasakan
akibatnya oleh warga setempat. Hal ini dikarenakan bahwa bayaknya perusahaan
kontraktor yang mengerjakan proyek perumahan tidak memerhatikan aspek-aspek
lingkungan mereka yang tinggal di sekitar perumahan tersebut melainkan
perusahaan kontraktor ini lebih memperhatikan pada aspek-aspek fasilitas yang
ada di dalam lingkungan perumahan itu sendiri, sehingga akibat dari itu
semua banyak warga yang tinggal di sekitar lingkungan perumahan
tersebut merasa dirugikan, contohnya adalah warga yang tinggal di sekitar lingkungan
perumahan dilanda kebanjiran dimana itu semua bisa terjadi karena pihak
deploper perumahan tersebut kurang memperhatikan saluran air dan juga kurang
memperhatikan antara jumlah volume air seiring dengan semakin bertambah
padatnya daerah tersebut.
Dengan adanya
perumahan terdapat beberapa dampak negatif terhadap warga masyarakat yang
tinggal di sekitar lingkungan perumahan, salah satu dampak negatif dari
keberadaan perumahan tersebut adalah lahan pertanian yang secara perlahan lahan
terus berkurang, artinya bahwa dengan keberadaan perumahan tersebut dimana
awalnya tanah yang menjadi kapling dari perumahan itu sendiri adalah merupakan
lahan pertanian dari warga setempat. Selain itu adanya polusi udara, artinya
bahwa dengan dibangunnnya perumahan secara perlahan-lahan daerah tersebut
semakin panas, hal ini di karenakan bahwa lahan–lahan yang dulunya merupakan
lahan penghijauan banyak ditanami pohon-pohon yang menghasilkan udara sejuk
harus ditebangin hanya karena proyek perumahan.
Dalam setiap tahapan pembangunan hendaknya
selalu diperhatikan dampak yang mungkin terjadi dari setiap proses, AMDAL
sebagai salah satu instrumen dalam setiap pembangunan, khususnya pembangunan
perumahan. Secara formal konsep Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
berasal dari undang-undang NEPA 1969 di Amerika Serikat. Dalam undang-undang
ini AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk merencanakan tindakan preventif
terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan timbul oleh suatu aktivitas
pembangunan yang sedang direncanakan. Di Indonesia, mengenai AMDAL
tertera dalam pasal 16 Undang-Undang no. 4 Tahun 1982 tentang
ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Diharapkan dengan
penerapan AMDAL dalam pembangunan perumahan ini dapat meminimalisir jumlah
kerusakan yang diakibatkan atas pembangunan perumahan tersebut terhadap
lingkungan alam sekitarnya.
2.4. Dampak Pembangunan
Perumahan Terhadap Lingkungan Sosial
Disamping
permasalahan internal yang dialami oleh masyarakat perumahan, keberadaan
perumahan ini juga memberikan dampak dalam berbagai segi kehidupan, baik sosial
maupun ekonomi masyarakat sekitar. Dalam bidang ekonomi, keberadaan perumahan
merupakan sebab utama peralihan mata pencaharian penduduk dari segi agraris ke
non agraris. Mata pencaharian penduduk sekitar
berorientasi pada pertanian, namun setelah dibangunnya perumahan
mata pencaharian dari pertanian berubah ke non-pertanian.
Secara
garis besar dapat dirinci mengenai berbagai permasalahan dan dampak sosial yang
terjadi pada kegiatan pembangunan perumahan adalah :
a) Terjadinya proses
marjinalisasi, yaitu peminggiran secara sistematis masyarakat petani karena
beralih ke sektor usaha non pertanian dengan semakin terbatasnya lahan.
b) Terjadinya kesenjangan
sosial yang menonjol dalam kalangan masyarakat perumahan dan warga
sekitarnya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Permasalahan
pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman pada masyarakat Indonesia
merupakan sebuah permasalahan yang penting dan akan selalu menjadi agenda
setiap saatnya. Hal ini merupakan sebuah fenomena yang harus dihadapi oleh
bangsa kita sebagai konsekuensi logis dari negara yang sedang
berkembang. Sebuah bukti nyata bahwa permasalahan ini merupakan sebuah
permasalahan yang serius dan selalu mendapat perhatian khusus sejak dari
dahulunya yaitu dengan selalu dimasukkannya agenda perumahan dan permukiman ini
ditiap-tiap rencana pembangunan negara kita sejak dari dahulunya.
Dibangunnya berbagai
macam perumahan merupakan suatu usaha bagi pemerintah untuk memenuhi
kebutuhan dasar dan meningkatkan harkat serta martabat masyarakat.
Disamping kostribusinya dalam masyarakat dalam usaha menanggulangi
masalah penyebaran penduduk, pembangunan perumahan juga membawa berbagai
dampak positif dan negatif, baik terhadap lingkungan alam maupun lingkungan
sosialnya.Perumahan bukan hanya merupakan tempat lindung bagi masyarakat,
tetapi perumahan merupakan salah satu faktor penentu perkembangan
masyarakat yang menempatinya.Perumahan sebagai pemenuhan fungsi badan sosial
sering kali terbentur dengan masalah pengadaan sarana dan prasarana pendidikan,
perlengkapan fasilitas kesehatan, danperbedaan kebudayaaan antar
masyarakatnya.
Permasalahan yang
timbul dalam lingkungan perumahan mencakup beberapa bidang kehidupan baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial, seperti kesenjangan sosial yang
menonjol dalam kalangan masyarakat perumahan yang berimbas terhadap kurang
terintegrasinya masyarakat perumahan, penggunaan lahan yang tidak semestinya
yang dapat mengurangi keindahan dan tata
guna lahan, serta penggunaan unit yang tidak sesuai dengan
fungsinya. Dalam bidang ekonomi, keberadaan perumahan merupakan sebab
utama peralihan mata pencaharian penduduk dari segi agraris ke non
agraris. Mata pencaharian penduduk sekitar berorientasi pada
pertanian, namun setelah dibangunnya perumahan mata pencaharian dari
pertanian berubah ke non-pertanian.
Selain
dampak yang disebutkan diatas, terdapat pula dampak positif dari pembangunan
perumahan tersebut. Hal ini ini bisa dilihat dari banyaknya warga yang terserap
menjadi tenaga kerja. Dampak lain yang ditimbulkan adalah dengan adanya
pembangunan perumahan sangat berdampak pada pemikiran masyarakat setempat
dimana sebelumnya pola pemikiran masyarakat masih bersifat primitif namun
setelah adanya pembangunan perumahan tersebut maka pemikiran masyarakat juga
ikut berubah menjadi lebih modern, hal ini di karenakan banyaknya pendatang
yang tinggal di perumahan tersebut terdiri dari berbagai golongan dan juga
etnis yang berbeda beda.
Hal
ini tidak menutup kemungkinan mempengaruhi sifat dari masyarakat setempat,
baik dengan sifat positifnya maupun negtifnya. Seperti sifat serikat bersama
yang perlahan mulai berkurang, artinya bahwa dengan banyaknya para pendatang
yang datang dengan berbagai latar belakang
masing-masing juga ikut mempengaruhi sekaligus membawa sifat masyarakat /warga
asli menjadi lebih terbuka, melek ilmu pengetahuan dan teknologi, egois,
individualistik, dan lain sebagainya. Juga ikut berkontribusi
mempengaruhi lifestyles atau gaya
hidup dari masyarakat sekitar perumahan, seperti cara berpakaian atau
berbahasa. Sedangkan gaya hidup merupakan bagian dari kebudayaan,
sementara kebudayaan merupakan fakta sosial. Disinilah arus globalisasi
dan modernisasi mulai masuk seiring dengan pembangunan perumahan tersebut. Pembangunan
perumahan itu sendiri merupakan salah satu rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan berencana yang
dilakukan secara sadar oleh masyarakat bersama pemerintah menuju modernisasi
dalam rangka pembinaan bangsa namun juga memiliki konsukuensi dampak akibat
dari pembangunan dengan adnya sisi positif dan negatif. Hal ini merupakan satu
keterkaitan akibat dibangunnya perumahan untuk memenuhi kebutuhan akan rumah
masyarakat di perkotaan.
3.1. Saran
Pemerintah serta pengembang hendaknya lebih memikirkan dampak sosial
serta dampak sosial yang ditimbulkan akibat dibangunnya suatu perumahan
sehingga masyarakat sekitar memperoleh manfaat yang timbul seiring dibangunnya
perumahan agar tercipta suatu timbal balik yang menguntungkan antar warga
perumahan dengan masyarkat sekitar perumahan.
Daftar Pustaka
Sumber Internet :