Gunadarma

Uug

Kamis, 19 November 2015

Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap Masyarakat Sekitar MAKALAH INI DIAJUKAN UNTUK TUGAS ILMU SOSIAL DASAR



Disusun oleh :
PANDEGA PRATAMA PUTRA (15315299)
Kelas : 1TA03
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
S1 Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
2015-2016

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Emilianshah Banowo


Jl. Margonda Raya 100, Depok, Jawa Barat.


KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia yang tiada henti-hentinya sehingga penyusun masih diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial Dasar dengan tema Pembangunan dan Budaya di Indonesia yang berjudul “Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap Masyarakat Sekitar” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta kerabat dan sahabatnya.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

            Dalam makalah ini, penulis ingin memaparkan bagaimana Dampak pembangunan perumahan terhadapap masyarakat sekitarMakalah ini mungkin masih banyak kekuarangan baik dalam segi tulisan maupun materi, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
 Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik atas keterbatasan makalah ini. Semoga tulisan dari makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.
Akhir kata terima kasih penulis mengucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa dukungan baik secara moril maupun material demi tersusunnya makalah yang bertemakan Pembangunan dan Budaya di Indonesia ini.



Depok, Oktober 2015


Penyusun




DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................................................ ii
BAB I
Pendahuluan

1.1                   Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2                   Rumusan dan Pembatasan Masalah................................................................. 2
1.3                   Tujuan Penulisan.............................................................................................. 2
1.4                   Manfaat Penulisan............................................................................................ 2
1.5                   Metode Penulisan............................................................................................. 3
1.6                   Sistematika Penulisan....................................................................................... 3
BAB II
Pembahasan
2.1          Landasan Teoritis Pengertian Pembangunan Perumahan.............................. 5
2.2          Dampak Positif Pembangunan Perumahan Terhadap Lingkungan Sekitar.. 7
2.3          Dampak Negatif Pembangunan Perumahan Terhadap Lingkungan Sekitar. 7
2.4             Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap Lingkungan Sosial................ 8


BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 9
3.2 Saran .....................................................................................................................  10
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 11







BAB 1
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang Masalah
’ Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan perumahan dan pemukiman adalah agar seluruh rakyat Indonesia dapat menghuni rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat dan teratur’.
Rumah Untuk Seluruh Rakyat, 1991

Perumahan dan permukiman memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal inipun tidak terlepas pada masyarakat Indonesia khususnya. Bagi masyarakat Indonesia, rumah merupakan cerminan dari pribadi manusianya, baik itu secara perorangan maupun dalam suatu kesatuan dan kebersamaan dengan lingkungan alamnya.

Permasalahan perumahan dan permukiman merupakan sebuah isu utama yang selalu mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Hal ini selalu menjadi isu utama yang selalu menjadi primadona sejak dari jaman dahulunya hingga sekarang ini. Permasalahan perumahan dan permukiman merupakan sebuah permasalahan yang berlanjut dan bahkan akan terus meningkat, seirama dengan pertumbuhan penduduk, dinamika kependudukan dan tuntutan-tuntutan sosial ekonomi yang semakin berkembang.

Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, salah satu ciri dari negara yang sedang berkembang itu adalah tingginya angka pertambahan penduduk. Konsekuensi logis dari pertambahan penduduk ini adalah semakin tingginya juga kebutuhan akan perumahan untuk penduduk tersebut.

Sangat ironis sekali pada saat sebuah kota dituntut untuk selalu berkembang dengan keterbatasan wilayah yang tersedia, disisi lain kota juga merupakan muara dari urbanisasi yang saban hari selalu datang dalam jumlah yang besar untuk menggantungkan cita-cita mereka.

Meningkatnya penduduk merupakan isyarat yang sama akan pemenuhan akan sarana hunian mereka. Maraknya perkampungan dan rumah-rumah kumuh diperkotaan merupakan jawaban yang paling nyata yang dapat kita lihat sehubungan dengan permasalahan kota-kota kita dewasa ini.

Fenomena Pembangunan Perumahan yang kian pesat

Perkembangan komplek perumahan kian pesat, hampir di seluruh sudut kota Jabodetabek komplek perumahan mulai bermunculan. Kebutuhan masyarakat terhadap tempat tinggal yang nyaman, tanpa mau repot memikirkan proses pembangunannya dimanfaatkan pengembang sebagai ceruk usaha yang potensial. Berbagai jenis kluster perumahan pun berdiri, baik di kota maupun kawasan pinggiran. Komplek Perumahan adalah suatu bangunan perumahan yang dikelilingi oleh tembok di mana manusia tinggal didalamnya dan melangsungkan kehidupannya. Di samping itu, rumah juga merupakan tempat di mana berlangsung proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat, juga tempat individu untuk memenuhi kebutuhankebutuhan hidupnya. Maka tidak mengherankan apabila masalah perumahan menjadi masalah yang sangat penting bagi setiap individu. Komplek perumahan yang umumnya dihuni masyarakat dari beragam latar belakang memaksa penghuninya untuk tetap menjaga jarak. Pemukiman berpagar dan  kota di dalam kota (yang diurus oleh developer) dapat memisahkan penduduk setempat dengan para pendatang. Hal ini dikhawatirkan akan  menimbulkan kesenjangan dan  kerawanan sosial. Memang mengejutkan bahwa masyarakat kota (yang bukan miskin) menyenangi kalau  pemukimannya berpagar dan di tembok yang keamanannya dijaga oleh satpam. Namun disisi lain pembangunan perumahan dapat memberikan dampak positif seperti terserapnya tenaga kerja dari masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan SDM warga perumahan yang membutuhkan tenaga kerja seperti satpam ,kuli bangunan ,assisten rumah tangga ,supir ,dsb

1.2       Rumusan dan Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, terdapat beberapa permasalahan yang akan menjadi kajian dalam penulisan makalah ini. Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam tulisan ini adalah “Bagaimana Dampak Dari Pembangunan Perumahan Bagi Mayarakat Sekitar”. Untuk memudahkan dan mengarahkan dalam pembahasan, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan dalam beberapa bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1.        Apa yang dimaksud dengan pembangunan perumahan?
2.        Bagaimana dampak dari pembangunan perumahan  terhadap kehidupan sosial masyarakat?

1.3              Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan makalah ini memiliki tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun yang menjadi tujuan umumnya yaitu bermaksud untuk memperoleh informasi mengenai Dampak dari pembangunan perumahan bagi lingkungan alam dan sosial. Sedangkan tujuan khusus dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.        Untuk mengetahui arti dari pembangunan perumahan.
2.        Untuk mengetahui dampak dari pembangunan perumahan masyarakat sekitar perumahan

1.4              Manfaat Penulisan
Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun yang membacanya. Bagi penulis sendiri sebagai sarana untuk memperluas ilmu, wawasan serta pengalaman dalam melakukan suatu penulisan. Selain itu juga dapat digunakan sebagai landasan awal untuk penulisan selanjutnya. Bagi pembaca dapat memberikan informasi mengenai Dampak dari pembangunan perumahan bagi lingkungan sosial . Bagi Jurusan Teknik Sipil, dapat menjadi acuan untuk memikirkan dampak sosial masyarakat sekitar dalam membangun perumahan.

1.5       Metode Penulisan
Adapun metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah dengan studi kepustakaan, sebagai langkah awal penulis mengumpulkan sumber-sumber yang sesuai dengan fokus kajian penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber atau literatur. Baik dari buku, internet, dan berbagai sumber lainnya yang relevan dengan topik kajian yang dibahas, sehingga diharapkan bisa memperkaya isi dari karya ilmiah ini.Setelah itu penulis menganalisis setiap sumber yang diperoleh dengan membandingkan antara sumber yang satu dengan sumber yang lain, sehingga diperoleh data-data yang penulis anggap otentik, kemudian data-data tersebut penulis paparkan dalam bentuk karangan deskriptif-naratif berupa penulisan makalah ini.

1.6       Sistematika Penulisan
Bab I  Pendahuluan, pada bab ini penulis berusaha untuk memaparkan dan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah yang terbagi menjadi beberapa permasalahan dan pembatasan masalah guna memfokuskan kajian penulisan sesuai dengan permasalahan utama, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode dan tekhnik penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II Pembahasan/Isi, yaitu membahas mengenai bab hasil penulisan tentang “Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap Masyarakat Sekitar”.
Bab III Penutup, berisi mengenai kesimpulan daripembahasan pada bab isi dan hasil analisis yang penulis lakukan merupakan kesimpulan secara menyeluruh yang menggambarkan mengenai Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap Masyarakat Sekitar, sesuai dengan rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penulisan makalah ini.












BAB II
DAMPAK PEMBANGUNAN PERUMAHAN
TERHADAP LINGKUNGAN SOSIAL MASYARAKAT

            “Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan perumahan dan pemukiman adalah agar seluruh rakyat Indonesia dapat menghuni rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat dan teratur”. (Siswono, 1991) Perumahan dan permukiman memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal inipun tidak terlepas pada masyarakat Indonesia khususnya. Bagi masyarakat Indonesia, rumah merupakan cerminan dari pribadi manusianya, baik itu secara perorangan maupun dalam suatu kesatuan dan kebersamaan dengan lingkungan alamnya.
Permasalahan perumahan dan permukiman merupakan sebuah isu utama yang selalu mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Hal ini selalu menjadi isu utama yang selalu menjadi primadona sejak dari jaman dahulunya hingga sekarang ini. Permasalahan perumahan dan permukiman merupakan sebuah permasalahan yang berlanjut dan bahkan akan terus meningkat, seirama dengan pertumbuhan penduduk, dinamika kependudukan dan tuntutan-tuntutan sosial ekonomi yang semakin berkembang. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, salah satu ciri dari negara yang sedang berkembang itu adalah tingginya angka pertambahan penduduk. Konsekuensi logis dari pertambahan penduduk ini adalah semakin tingginya juga kebutuhan akan perumahan untuk penduduk tersebut. Meningkatnya penduduk merupakan isyarat yang sama akan pemenuhan akan sarana hunian mereka.
            Dalam pembangunan nasional yang kita laksanakan sejak Pelita I, kita menghadapi berbagai permasalahan. Salah satu faktor dinamis terpenting yang menjadi permasalahan pembangunan nasional kita adalah kependudukan. Penduduk Indonesia yang selalu berkembang, merupakan faktor utama yang menyebabkan permasalahan perumahan dan permukiman ini selalu menjadi sorotan utama pihak pemerintah. Pesatnya angka pertambahan penduduk yang tidak sebanding dengan penyediaan sarana perumahan menyebabkan permasalahan ini semakin pelik dan serius. Permasalahan kependudukan dewasa ini tidak hanya menjadi isu pada kota-kota dipulau jawa, tetapi kota-kota dipulau lainpun sudah mulai memperlihatkan gejala yang hampir serupa. Meningkatnya arus urbanisasi serta semakin lebarnya jurang pemisah antara kota dan desa merupakan salah satu pemicu permasalahan kependudukan ini
Pada waktu penduduk belum begitu banyak, masalah perumahan bukanlah menjadi masalah yang merisaukan. Manusia masih dapat membangun rumahnya dengan leluasa karena tanah masih banyak. Akan tetapi pada masa sekarang, dimana terjadi perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) secara besar-besaran mengakibatkan perumahan menjadi masalah yang cukup serius. Hal ini disebabkan karena tanah yang tersedia untuk pemukiman semakin lama menjadi semakin sempit, kurang tersedianya tanah yang siap dibangun dan terus meningkatnya harga tanah serta kesulitan-kesulitan dalam proses pembebasan tanah untuk perumahan, kebijaksanaan mengenai tata guna tanah di daerah perkotaan (Urban and policy) yang masih belum didukung oleh peraturan perundang-undangan yang memadai. Sehingga sekarang banyak lahan desa yang dijadikan sebagai perumahan karena minimnya lahan kosong tersebut di daerah perkotaan. Hal inipun membawa dampak tersendiri, baik terhadap lingkungan alam maupun lingkungan sosialnya termasuk pengaruh kehadiran pembangunan perumahan ini terhadap pola pemikiran masyarakat di sekitarnya.
Perumahan dan prasarana lingkungan merupakan kebutuhan dasar setiap keluarga dalam masyarakat Indonesia, yang dicita-citakan dan merupakan faktor yang sangat penting dalam peningkatan stabilitas sosial, dinamika dan produktivitas masyarakat. Disamping itu, pembangunannya sendiri dapat memberikan sumbangan bagi pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja. Dalam struktur kelembagaan Pemerintahan Pusat dan Daerah, tugas dan wewenang yang menyangkut berbagai aspek permasalahan pokok yang menyangkut pembangunan perumahan, baik teknis, manajemen maupun sosial budaya terdapat pada berbagai Departement/Direktorat Jenderal/Instansi, sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan suatu sistem kordinasi yang efektif.
Dengan berdirinya perumahan-perumahan tersebut tentu akan membawa dampak dan perubahan bagi lingkungan sekitarnya, berikut akan dijelaskan mengenai dampak pembangunan perumahan baik terhadap lingkungan alam maupun lingkungan sosial, dan perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat sekitarnya serta kaitannya dengan teori pembangunan perumahan tersebut.
2.1. Landasan Teoritis Pengertian Pembangunan Perumahan
Salah satu kebutuhan dasar hidup manusia adalah perumahan. Pembangunan perumahan berperan sangat strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa, dan perlu dibina serta dikembangkan demi keberlangsungan dan peningkatan kehidupan dan penghidupan masyarakat. Perumahan tidak hanya dapat dilihat sebagai sarana kebutuhan hidup tetapi lebih dari itu, yaitu merupakan proses bermukim manusia dalam menciptakan tatanan hidup untuk masyarakat dan dirinya dalam menempatkan jati dirinya.
Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan per­ubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building). Sedangkan Ginanjar Kartasas­mita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana. Sedangkan pengertian perumahan menurut Suparno Sastra M. dan Endi Marlina (2006:29),perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.
Berdasarkan pertunjuk perencanaan kawasan perumahan kota (Departemen Pekerjaan Umum, 1987:4) lingkungan perumahan adalah sekelompok rumah-rumah dengan prasarana dan fasilitas lingkungannya. Dengan demikian deinisi perumahan atau tempat tinggal bukan semata-mata hanya masalah arti atau penampilan fisik, tetapi berkaitan dengan kegunaannya yang bersifat non material antara lain yang pokok adalah kemudahan baik sosial maupun ekonomi, jaminan keamanan terhadap pemilik rumah atau lingkungannya.
Perumahan (Housing) adalah tempat (Ruang) dengan fungsi dominan untuk tempat tinggal. Untuk pengertian secara lebih lanjut, Perumahan dapat diartikan dari beberapa elemen dari perumahan, yaitu :
a.       Shelter ; Perlindungan terhadap gangguan eksternal (alam, binatang), dsb.
b.      House ; Struktur bangunan untuk bertempat tinggal.
c.       Housing ; Perumahan, hal hal yang terkait dengan aktivitas bertempat tinggal (membangun, menghuni).
d.      Human Settlement ; Kumpulan (agregat) rumah dan kegiatan perumahan (permukiman).
e.       Habitat ; lingkungan kehidupan (tidak sebatas manusia).
Menurut Doxiadis, Permukiman (Human Settlement) akan berjalan dengan baik jika terkait dengan beberapa hal yaitu : Alam (Nature), manusia (Man), kehidupan sosial (Society), ruang (Shell), dan hubungan (Network). Rumah adalah keperluan yang perlu ada bertujuan untuk dijadikan sebagai tempat berlindung dan merupakan keperluan peringkat ke dua yang mesti dicapai untuk tujuan keselamatan sebelum keperluan-keperluan dalam peringkat yang lebih tinggi dipenuhi, rumah sebagai keperluan diri dan keluarga.
Perumahan bukan hanya merupakan tempat lindung bagi masyarakat, tetapi perumahan merupakan salah satu faktor penentu perkembangan masyarakat yang menempatinya. Perumahan sebagai pemenuhan fungsi badan sosial sering kali terbentur dengan masalah pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, perlengkapan fasilitas kesehatan, perbedaan kebudayaaan antar masyarakatnya, serta penyediaan tempat rekreasi bagi para penghuninya yang ada akhirnya akan menjadi salah satu faktor penghambat terwujudnya kesejahteraan bagi masyarakat perumahan yang disebutkan dalam undang-undang. Permasalahan lain yang dapat dilihat secara langsung dalam dinamika kehidupan masyarakat perumahan adalah penyediaan rumah dan sarana dan prasarana perumahan itu sendiri. Adapun sistem pembangunan perumahan dan pemukiman di desa atau diperbatasan antara desa dan kota dan di daerah perkotaan jelas nampak perbedaan.
Kebutuhan perumahan bagi penduduk perkotaan di Indonesia saat ini pada umumnya dilaksanakan secara informal yang mencapai 85% dari total pembangunan rumah, sisanya sebesar 15% dilaksanakan secara formal oleh pemerintah melalui Perum Perumnas, swasta terutma melalui Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) dan koperasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa pelaku pembangunan perumahan terdiri dari swasta yang diwakili oleh para pengembang anggota REI, pemerintah diwakili oleh Perumnas dan masyarakat yang diwakili oleh koperasi.
Mengacu pada pendapat bahwa perumahan sesungguhnya berkaitan erat dengan industrialisasi, aktivitas ekonomi, dan pembangunan, di perumahan terjadi perkembangan aktivitas ekonomi yang selanjutnya akan berdampak terhadap pembangunan perumahan itu sendiri. Pertumbuhan ekonomi yang signifikan dari tahun ke tahun khususnya dalam bidang perdagangan, berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat perumahan. Kemajuan kesejahteraan kemudahaan alat transportasi dan kemajuan sarana pendidikan serta interaksi yang terjadi antar masyarakat, baik sesama masyarakat perumahan maupun masyarakat sekitar perumahan memberikan dampak terhadap kehidupan masyarakat perumahan dan masyarakat sekitar yang akhirnya akan menimbulkan suatu perubahan sosial dan ekonomi.
2.2            Dampak Positif Pembangunan Perumahan Terhadap Lingkungan Sekitar
Dampak positif pembangunan perumahan dapat dilihat dari sarana dan  prasarana yang semakin lengkap jika dibandingkan dengan sebelumnya, seperti misalnya adanya supermarket, rumah sakit dan sekolah-sekolah. Dampak lain yang ditimbulkan adalah dengan adanya pembangunan perumahan sangat berdampak pada pemikiran masyarakat setempat dimana sebelumnya pola pemikiran  masyarakat masih bersifat primitif  namun setelah adanya pembangunan perumahan tersebut maka pemikiran masyarakat juga ikut berubah menjadi lebih modern, hal ini di karenakan banyaknya pendatang yang tinggal di perumahan tersebut terdiri dari berbagai golongan dan juga etnis yang berbeda beda.
            Lalu dampak  positif lainnya yaitu contohnya perumahan yang berada di Serpong, Tangerang, dengan adanya pembangunan perumahan disini, ikut berkontribusi dalam memajukan masyarakat di sekiar perumahannya, salah satu aspeknya adalah mengenai lapangan kerja, setelah adanya pembangunan perumahan ini banyak tenaga kerja yang terserap akbat dampak pembangunan perumahan. Jumlah angkatan kerja  menjadi meningkat dibandingkan dengan sebelum adanya pembangunan perumahan di wilayah tersebut. Merujuk pada pernyataan diatas, jika kita hubungkan dengan pembangunan perumahan  maka disini arus globalisasi dan modernisasi mulai masuk seiring dengan mulai berbaur nya masyarakat yang bekerja dalam perumahan tersebut. Dengan masuknya penghuni perumahan yang datang dari berbagai daerah membawa budaya dan latar belakangnya, melalui interaksi yang terjadi diantara mereka, maka nilai-nilai dan sifat-sifat masyarakat kota ikut membaur dengan masyarakat setempat.
      
2.3.         Dampak Negatif Pembangunan Perumahan Terhadap Lingkungan Sekitar
            Manusia dan alam lingkungannya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling berinteraksi, dimana interaksi akan berpengaruh pada tingkah laku manusia. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik, yaitu alam sekitar baik yang alamiah maupun yang dibuat oleh manusia, dan lingkungan sosial budaya. Melalui interaksinya dengan ketiga lingkungannya ini barulah seorang manusia dapat disebut sebagai manusia yang lengkap.
Dengan adanya pembangunan perumahan tidak saja membawa dampak positif bagi kemajuan suatu daerah tetapi juga membawa dampak negatif yang secara tidak langsung dirasakan akibatnya oleh warga setempat. Hal ini dikarenakan bahwa bayaknya perusahaan kontraktor yang mengerjakan proyek perumahan tidak memerhatikan aspek-aspek lingkungan mereka yang tinggal di sekitar perumahan tersebut melainkan perusahaan kontraktor ini lebih memperhatikan pada aspek-aspek fasilitas yang ada di dalam lingkungan perumahan itu sendiri, sehingga akibat dari itu semua  banyak warga yang tinggal di sekitar lingkungan perumahan tersebut merasa dirugikan, contohnya adalah warga yang tinggal di sekitar lingkungan perumahan dilanda kebanjiran dimana itu semua bisa terjadi karena pihak deploper perumahan tersebut kurang memperhatikan saluran air dan juga kurang memperhatikan antara jumlah volume air seiring dengan semakin bertambah padatnya daerah tersebut.
Dengan adanya perumahan terdapat beberapa dampak negatif terhadap warga masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan perumahan, salah satu dampak negatif dari keberadaan perumahan tersebut adalah lahan pertanian yang secara perlahan lahan terus berkurang, artinya bahwa dengan keberadaan perumahan tersebut dimana awalnya tanah yang menjadi kapling dari perumahan itu sendiri adalah merupakan lahan pertanian dari warga setempat. Selain itu adanya polusi udara, artinya bahwa dengan dibangunnnya perumahan secara perlahan-lahan daerah tersebut semakin panas, hal ini di karenakan bahwa lahan–lahan yang dulunya merupakan lahan penghijauan banyak ditanami pohon-pohon yang menghasilkan udara sejuk harus ditebangin hanya karena proyek perumahan.
Dalam setiap tahapan pembangunan hendaknya selalu diperhatikan dampak yang mungkin terjadi dari setiap proses, AMDAL sebagai salah satu instrumen dalam setiap pembangunan, khususnya pembangunan perumahan. Secara formal konsep Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) berasal dari undang-undang NEPA 1969 di Amerika Serikat. Dalam undang-undang ini AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan timbul oleh suatu aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan. Di Indonesia, mengenai  AMDAL tertera dalam pasal 16 Undang-Undang no. 4 Tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Diharapkan dengan penerapan AMDAL dalam pembangunan perumahan ini dapat meminimalisir jumlah kerusakan yang diakibatkan atas pembangunan perumahan tersebut terhadap lingkungan alam sekitarnya. 
2.4.       Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap Lingkungan Sosial
            Disamping permasalahan internal yang dialami oleh masyarakat perumahan, keberadaan perumahan ini juga memberikan dampak dalam berbagai segi kehidupan, baik sosial maupun ekonomi masyarakat sekitar. Dalam bidang ekonomi, keberadaan perumahan merupakan sebab utama peralihan mata pencaharian penduduk dari segi agraris ke non agraris. Mata pencaharian penduduk sekitar berorientasi  pada pertanian, namun setelah dibangunnya perumahan mata pencaharian dari pertanian berubah ke non-pertanian.
            Secara garis besar dapat dirinci mengenai berbagai permasalahan dan dampak sosial yang terjadi pada kegiatan pembangunan perumahan adalah :
a)    Terjadinya proses marjinalisasi, yaitu peminggiran secara sistematis masyarakat petani karena beralih ke sektor usaha non pertanian dengan semakin terbatasnya lahan.
b)   Terjadinya kesenjangan sosial yang menonjol dalam kalangan masyarakat perumahan dan warga sekitarnya.





BAB III
PENUTUP

3.1.       Kesimpulan
            Permasalahan pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman pada masyarakat Indonesia merupakan sebuah permasalahan yang penting dan akan selalu menjadi agenda setiap saatnya. Hal ini merupakan sebuah fenomena yang harus dihadapi oleh bangsa kita sebagai konsekuensi logis dari negara yang sedang berkembang. Sebuah bukti nyata bahwa permasalahan ini merupakan sebuah permasalahan yang serius dan selalu mendapat perhatian khusus sejak dari dahulunya yaitu dengan selalu dimasukkannya agenda perumahan dan permukiman ini ditiap-tiap rencana pembangunan negara kita sejak dari dahulunya.
Dibangunnya berbagai macam perumahan merupakan suatu usaha  bagi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan harkat serta martabat masyarakat. Disamping  kostribusinya dalam masyarakat dalam usaha menanggulangi masalah penyebaran penduduk, pembangunan perumahan juga membawa berbagai dampak positif dan negatif, baik terhadap lingkungan alam maupun lingkungan sosialnya.Perumahan bukan hanya merupakan tempat lindung bagi masyarakat, tetapi perumahan merupakan salah satu faktor penentu perkembangan masyarakat yang menempatinya.Perumahan sebagai pemenuhan fungsi badan sosial sering kali terbentur dengan masalah pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, perlengkapan fasilitas kesehatan, danperbedaan kebudayaaan antar masyarakatnya.
Permasalahan yang timbul dalam lingkungan perumahan mencakup beberapa bidang kehidupan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial, seperti kesenjangan sosial yang menonjol dalam kalangan masyarakat perumahan yang berimbas terhadap kurang terintegrasinya masyarakat perumahan, penggunaan lahan yang tidak semestinya yang dapat mengurangi keindahan dan  tata guna lahan, serta penggunaan unit yang tidak sesuai dengan fungsinya. Dalam bidang ekonomi, keberadaan perumahan merupakan sebab utama peralihan mata pencaharian penduduk dari segi agraris ke non agraris. Mata pencaharian penduduk sekitar berorientasi  pada pertanian, namun setelah dibangunnya perumahan mata pencaharian dari pertanian berubah ke non-pertanian.
            Selain dampak yang disebutkan diatas, terdapat pula dampak positif dari pembangunan perumahan tersebut. Hal ini ini bisa dilihat dari banyaknya warga yang terserap menjadi tenaga kerja. Dampak lain yang ditimbulkan adalah dengan adanya pembangunan perumahan sangat berdampak pada pemikiran masyarakat setempat dimana sebelumnya pola pemikiran masyarakat masih bersifat primitif namun setelah adanya pembangunan perumahan tersebut maka pemikiran masyarakat juga ikut berubah menjadi lebih modern, hal ini di karenakan banyaknya pendatang yang tinggal di perumahan tersebut terdiri dari berbagai golongan dan juga etnis yang berbeda beda.
            Hal ini tidak menutup kemungkinan  mempengaruhi sifat dari masyarakat setempat, baik dengan sifat positifnya maupun negtifnya. Seperti sifat serikat bersama yang perlahan mulai berkurang, artinya bahwa dengan banyaknya para pendatang yang datang dengan berbagai  latar belakang masing-masing juga ikut mempengaruhi sekaligus membawa sifat masyarakat /warga asli menjadi lebih terbuka, melek ilmu pengetahuan dan teknologi, egois, individualistik, dan lain sebagainya. Juga ikut berkontribusi mempengaruhi lifestyles atau gaya hidup dari masyarakat sekitar perumahan, seperti cara berpakaian atau berbahasa. Sedangkan gaya hidup merupakan bagian dari kebudayaan, sementara kebudayaan merupakan fakta sosial. Disinilah arus globalisasi dan modernisasi mulai masuk seiring dengan pembangunan perumahan tersebut. Pembangunan perumahan itu sendiri merupakan salah satu rangkaian  usaha pertumbuhan dan perubahan berencana yang dilakukan secara sadar oleh masyarakat bersama pemerintah menuju modernisasi dalam rangka pembinaan bangsa namun juga memiliki konsukuensi dampak akibat dari pembangunan dengan adnya sisi positif dan negatif. Hal ini merupakan satu keterkaitan akibat dibangunnya perumahan untuk memenuhi kebutuhan akan rumah masyarakat di perkotaan.


3.1.       Saran
                              Pemerintah serta pengembang hendaknya lebih memikirkan dampak sosial serta dampak sosial yang ditimbulkan akibat dibangunnya suatu perumahan sehingga masyarakat sekitar memperoleh manfaat yang timbul seiring dibangunnya perumahan agar tercipta suatu timbal balik yang menguntungkan antar warga perumahan dengan masyarkat sekitar perumahan.





















Daftar Pustaka
Sumber Internet :